Pemuteran, Pulaki, Banyupoh, Quite Village in North Bali

Monday, August 23, 2010
Banyupoh Beach
Pemuteran Beach
Good View from Pemuteran Beach, This Village located between Beach and Mount
Beautiful Sunset from Pulaki Beach
Pulaki Beach  

People of Banyupoh
Pemuteran, Pulaki, dan Banyupoh terletak dipesisir barat dari pulau Bali ± 55 km arah barat kota Singaraja dan 30 km dari Gilimanuk. Letaknya yang berada diantara gugusan perbukitan dan laut menjadikan tempat ini menjadi sangat eksotis. Pantai Pemuteran merupakan obyek wisata yang sangat cocok bagi wisatawan yang suka tempat sepi dan jauh dari kebisingan.
Karang laut yang dipelihara secara profesional dan proyek penangkaran penyu juga ada di desa ini. Meskipun telah dikembangkan sebagai obyek wisata, pantai ini masih menunjukkan keasliannya. Masyarakat pantai masih mempergunakan peralatan tradisional seperti perahu dan jaring untuk melakukan aktifitasnya sehari-hari. Di desa ini juga terdapat Pura Pemuteran yang terkenal dengan sumber air panasnya. Berbagai fasilitas wisata sudah tersedia di tempat ini, dari hotel melati sampai hotel bintang lima , restoran serta dive center dengan mudah dapat ditemui disini. 

Photo By Andre

Palangkaraya Pict, Central Borneo, May 2010

Friday, August 20, 2010
Where the dead come, they wait until The God come and take them all. Nice cemetery in Town of Palangkaraya and very unique because it has one roof.

Traditional Banjar Food, This food is very good, but if you traveller from the europe or america, you have prepare antidiarrhea tablet before eat this. You can eat Haruan and Lontong  with Santan

Arboretum is the place where Orang Utan live in Palangkaraya, you have a lot of chance to make photography here, if you want to walk deep within the rain forest, please secure your camera first because Orang Utan can take and break your camera. This person ask me to take her photo so the result is very good.

Palangkaraya - Kasongan Street, Good Street to test how fast your car


Batavia Airlines, We wait in Juanda Ai rport, Surabaya 3 hour for waiting before take off. Spend a lot of time.
Small Aiport in Palangkaraya, known as Tjilik Riwut Aiport
We took this photo from Kahayan bridge, you can see the town from here
This woman sell fish and it catch from the Kahayan River, these fish sell here are Gurahme and Patin
Sam Sam, is a good place to take photo especially in thesunset, you can see the reflection of the tree in the Kahayan river here. Ticket for one person Rp. 2000,00

Gift From Borneo

Ginjal

Ginjal

Ginjal dibungkus oleh jaringan fibrus tipis  dan mengkilat yang disebut kapsula fibrosa (true capsule) ginjal dan di luar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di sebelah kranial ginjal terdapat sebuah kelenjar yaitu adrenalin. Bersama dengan ginjal kelenjar adrenal ini dibungkus oleh fasia Gerota yang berfungsi sebagai barier dalam menghambat pendarahan  dari parenkim ginjal serta mencegak ekstravasasi urine pada saat trauma ginjal, termasuk infeksi dan perluasan dari tumor. Di luar fasia gerota ini terdapat jaringan lemak retroperitoneal atau disebut jaringan lemak pararenal. Di sebelah posterior ginjal dilindungi oleh otot punggung yang tebal, tulang rusuk XI dan XII, sedangkan di anterior  dilindungi oleh organ - organ intraperitoneal. Ginjal kanan dikelilingi oleh hepar, kolon, dan duodenum; sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejunum, dan kolon.
Struktur Ginjal

Ginjal dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu medula dan kortek. Pada bagian medula inilah terdapat nephron dan di dalam medula terdapat duktuli. Nephron merupakan bagian terkecil dari ginjal  yang terdiri atas, tubulus kontortus proksimalis, tubulus kontortus distalis, dan duktus kolegentes. Di nephron inilah terjadi filtrasi dan sekresi sehingga dibentuklah urine . Setiap hari  kurang lebih 180 liter cairan tubuh difiltrasi glomerulus dan menghasilkan 1 - 2 liter urine. Kemudian urine disalurkan  melalui piramida ke sistem kalises ginjal. Yaitu kaliks minor - infundibulum - kaliks mayor - pielum/pelvis renal. Mukosa sistem pelvikalises terdiri dari epitel transisional dan dinding terdiri atas otot polos yang mampu berkontraksi untuk mengalirkan urine sampai ke ureter.

Vaskularisasi Ginjal

Mendapatkan darah dari arteri renalis yang merupakan cabang dari aorta abdominalis. Renal arteri ternagi menjadi 2 yaitu anterior dan posterior. Cabang posterior memperdarahi  segmen medial dari permukaan posterior sedangkan cabang anterior memperdarahi kutub kranial dan kaudal dan seluruh permukaan anterior ginjal. Arteri renal merupakan end arteri, jika terjadi kerusakan pada arteri ini menimbulkan iskemia/nekrosis pada daerah yang dilayaninya.

Urutan vaskularisasi ginjal
arteri Renal - arteri interlobar - arteri arkuata - arteri interlobularis - arteri afferent - glomerulus - arteri efferent 

Selanjutnya darah keluar dari ginjal melalui vena renalis yang langsung masuk ke vena cava infeior

Sistem Limfatik : mengalir menuju lnn lumbaris

Fungsi Ginjal selain membentuk urine.
1. Sekresi hormon ADH  dan aldosteron dalam mengatur jumlah cairan tubuh
2. Mengatur metabolisme ion Ca dan vitamin D
3. Induksi pembentukan sel - sel darah merah melalui hormon eritropoietin
4. Mengatur tekanan darah melalui hormon Renin

By Andre

Parafimosis

Thursday, April 15, 2010
Parafimosis adalah suatu keadaan di mana prepusium penis  yang diretraksi sampai pada batas sulkus koronarius/di belakang sulkus koronarius tidak  dapat dikembalikan pada keadaan semula sehingga menimbulkan jeratan penis di belakang sulkus koronarius.

Menarik / retraksi preputium ini ke bagian proksimal biasanya dilakukan  pada saat bersenggama atau masturbasi atau dapat juga sehabis pemasangan kateter. Jika preputium tidak dapat dikembalikan dengan cepat  ke tempatnya maka dapat menimbulkan gangguan aliran balik vena superfisial sedangkan aliran  arteri tetap berjalan normal. Akibat hal ini maka akan terjadi edema gland penis dan dirasakan nyeri. Apabila dibiarkan maka bagian penis di sebelah distal jeratan makin membengkak  sehingga bisa menimbulkan nekrosis/kematian jaringan penis apabila dibiarkan .

Tindakan 


Diusahakan supaya prepusium dikembalikan secara manual melalui tehnik memijat glans selama 3 - 5 menit diharapkan edema berkurang dan secara perlahan - lahan prepusium  dikembalikan pada tempatnya. Bila usaha ini tidak sukses, dapat dilakukan dorsum insisi pada  jeratan sehingga prepusium dapat dikembalikan pada posisi normalnya. Setelah  edema  dan proses inflamasi  menghilang pasien sebaiknya menjalani proses sirkumsisi.

Bunutan Village/Desa Bunutan

Tuesday, April 13, 2010
Desa Bunutan terletak di dekat Kintamani. Pada awalnya merupakan desa yang terisolir, tetapi 5 tahun yang lalu telah dibangun jalan. Listrik sudah masuk dan signal hp sudah ok masuk. Desa ini masih sangat tradisional sekali

Operasi Hydokel/Hydrocele Surgery

























Bali Church

Bali Christian Church in Abianbase Village

Kuta Beach After Storm

Kuta Beach After Heavy Rain, Photo By IGd Andre

In The Rural Place in Bali

Torsio Testis

Monday, April 12, 2010
Torsio testis adalah terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis.

Keadaan ini diderita pada 1 diantara 4000 - 5000 pria yang  berumur kurang dari 23 tahun, dan paling banyak diderita  oleh anak pada masa pubertas ( 12 - 20 tahun). Di samping itu tidak jarang janin yang masih berada di dalam uterus  atau bayi baru lahir menderita torsio testis yang tidak dapat terdiagnosa sehingga mengakibatkan terjadinya kehilangan testis baik bilateral maupun unilateral.

Anatomi



Testis normal dibungkus oleh Tunika Albuginea. Pada permukaan anterior dan lateral. testis dan epididimis dikelilingi  oleh tunika vaginalis yang terdiri atas 2 lapis, yaitu lapisan viseralis langsung menempel pada testis dan di luar adalah lapisan parietalis, menempel  ke muskulus dartos pada dinding skrotum.
Pada masa janin dan neonatus  lapisan parietal  yang menempel pada muskulus dartos masih belum banyak  jaringan penyangganya sehingga testis, epipidimis, dan tunika vaginalis mudah sekali bergerak  dan memungkinkan  untuk terpluntir pada sumbu  funikulus spermatikus. Terpluntirnya testis  pada keadaan ini disebut torsio testis ekstravaginal.

Terjadinya torsio testis pada masa remaja banyak dikaitkan dengan  dengan kelainan sistem  penyanggah testis. Tunika vaginalis yang seharusnya  mengelilingi sebagian dari testis pada  permukaan anterior  dan lateral testis, pada kelainan ini tunika mengelilingi  seluruh permukaan testis  sehingga mencegah insersi  epididimis ke dinding skrotum. Keadaan ini  menyebabkan testis dan epididimis  dengan mudahnya  bergerak di kantung tunika vaginalis dan menggantung pada funikulus spermatikus. Kelainan ini disebut sebagai anomali bell-clapper. Keadaan ini akan memudahkan testis mengalami torsio vaginalis.

Patogenesis



Secara fisiologis otot kremaster memiliki fungsi untuk menggerakkan testis mendekati dan menjauhi rongga abdomen guna mempertahankan suhu ideal untuk testis. Adanya kelainan sistem penyanggah testis menyebabkan testis dapat mengalami torsio jika bergerak secara berlebihan. Beberapa keadaan  yang menyebabkan pergerakan  yang berlebihan itu, antara lain adalah perubahan suhu yang mendadak  (seperti pada saat berenang), ketakutan, latihan yang berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat, defekasi, atau trauma yang mengenai skrotum.

Terpluntirnya funikulus  spermatikus  menyebabkan obstruksi aliran darah testis sehingga testis mengalami hipoksia, edema testis, dan iskemia. Pada akhirnya testis akan mengalami nekrosis.

Gambaran klinis dan diagnosis

Pasien mengeluh nyeri hebat di daerah skrotum yang sifatnya mendadak dan diikuti pembengkakan  pada testis. Keadaan  itu dikenal sebagai akut skrotum. Nyeri dapat menjalar ke daerah inguinal atau perut sebelah bawah sehingga jika tidak diwaspadai sering dikacaukan dengan apendisitis akut. Pada bayi gejalanya tidak khas yakni gelisah, rewel, atau tidak mau menyusui.

Pada pemeriksaan fisis, testis menbengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih  horizontal daripada testis sisi kontralateral. Kadang - kadang pada torsio  testis yang baru saja terjadi, dapat diraba adanya  lilitan atau penebalan funikulus spermatikus. Keadaan ini biasanya tidak disertai dengan demam.

Pemeriksaan sedimen urine tidak menunjukkan adanya leukosit dalam urine  dan pemeriksaan darah  tidak menunjukkan tanda inflamasi, kecuali pada torsio testis  yang sudah lama dan telah mengalami  keradangan steril.

Pemeriksaan penunjang yang berguna untuk membedakan torsio testis dengan keadaan akut skrotum yang lain adalah dengan memakai : stetoskop Doppler, USG Doppler, dan sintigrafi testis yang kesemuanya bertujuan menilai adanya aliran darah ke testis. Pada torsio testis tidak didapatkan adanya aliran  darah ke testis sedangkan pada keradangan akut testis, terjadi peningkatan aliran darah ke testis.

Diagnosis Banding


  • Pada epididimitis akut : sangat sulit sekali untuj membedakannya dengan torsio testis. Nyeri skrotum akut disertai dengan kenaikan suhu tubuh, keluarnya nanah dari uretra, ada riwayat coitus suspectus, atau pernah menjalani kateterisasi sebelumnya.
  • Jika dilakukan pengangkatan testis, pada epididimitis akut akan terasa nyeri berkurang sedangkan pada torsio testis nyeri akan tetap ada yang dinamakan sebagai tanda dari Prehn. Pasien epididimis akut biasanya berumur lebih dari 20 tahun  dan pada pemeriksaan  sedimen urine didapatkan adanya  leukosituria atau bakteriuria.
  • Hernia skrotalis inkarserata, yang biasanya didahului dengan anamnesa didapatkan benjolan yang keluar masuk skrotum
  • Hidrokel terinfeksi
  • Tumor testis
  • Edema skrotum yang dapat disebabkan oleh hipoproteinemia, filariasis, adanya pembuntuan saluran limfe inguinal, kelainan jantung, atau kelainan  - kelainan yang tidak diketahui sebabnya (idiopatik)
Terapi

Detorsi Manual
Adalah mengembalikan posisi testis ke asalnya, yaitu dengan jalan memutar testis ke arah berlawanan dengan arah torsio Karena arah torsio biasanya ke medial maka dianjurkan untuk memutar  testis ke arah lateral dahulu, kemudian jika tidak terjadi perubahan, dicoba detorsi ke arah medial. Hilangnya nyeri setelah detorsi menandakan bahwa detorsi telah berhasil. Jika detorsi berhasil operasi harus tetap dilaksanakan.

Operasi
Tujuan mengembalikan posisi operasi ke arah yang benar segera setelah itu lakukan penilaian apakah testis dalam keadaan viable atau sudah nekrosis. Jika testis  hidup dapat dilakukan orkidopeksi (fiksasi testis) pada tunika dartos kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral.

Orkidopeksi dilakukan dengan menggunakan benang yang tidak dapat diserap pada 3 tempat untuk mencegah supaya testis tidak terpuntir kembali, sedangkan pada testis yang sudah mengalami nekrosis dilakukan pengangkatan testis (orkidektomi) dan kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral. Testis yang telah mengalami nekrosis jika tetap dibiarkan berada di dalam skrotum merangsang terbentuknya antibodi antipserma sehingga mengurangi kemampuan fertilitas di kemudian hari.

Kuta Beach In The Morning

Thursday, April 8, 2010

Photo Kantor Bupati Badung, di Ibukota Kabupaten Badung Mangupura

Wednesday, March 31, 2010

Priapismus

Priapismus adalah suatu keadaan di mana terjadi ereksi penis  yang berkepanjangan  tanpa diikuti hasrat seksual dan disertai dengan rasa nyeri. Priapismus berasal dari kata  Yunani Priapus yaitu nama dewa kejantanan pada era Yunani Kuno.

Etiologi

Priapismus dibedakan menjadi 2 berdasarkan etiologinya yaitu : priapismus primer/idiopatik dan priapismus sekunder. Priapismus sekunder dapat disebabkan oleh :

  1. Kelainan pembekuan darah ( anemia bulan sabit, leukemia, emboli lemak)
  2. Trauma Genitalia
  3. Gangguan neurogen (pada waktu menjalani anestesi regional atau pada penderita paraplegia)
  4. Penyakit keganasan
  5. Pemakaian obat - obat tertentu dan zat kimia tertentu (alkohol, psikotropik, dan antihipertensi)
  6. Pasca injeksi intrakavernosa dengan zat vasoaktif
Penggolongan

Penyebab dari ereksi penis yang berkepanjangan dapat terjadi karena :
  •  gangguan mekanisme outflow  (vena - oklusi) sehingga darah  tidak dapat keluar dari jaringan erektil 
  •  peningkatan inflow  aliran darah arteriel  yang masuk ke jaringan erektil
Nah, karena penyebab priapismus adalah 2 hal di atas, maka secara hemodinamik priapismus dapat dibagi menjadi :
  • Priapismus tipe  veno oklusif / low flow
  • Priapismus tipe arteriel / high flow
Keduanya dapat dibedakan dengan memperhatikan  gambaran klinis, laboratorium, dan pemeriksaan pencitraan  dgn arteriografi atau USG Color Doppler.
Priapismus  jenis iskemik ditandai dengan adanya iskemia atau anoksia pada otot polos kavernosa. Semakin lama ereksi, iskemia semakin berat, dan setelah 3-4 jam, ereksi dirasakan sangat sakit. Setelah 12 jam dapat terjadi edema interstisial dan kerusakan endotelium sinusoid. Nekrosis otot polos kavernosa terjadi setelah  24 - 48 jam. Setelah 48 jam maka terjadi  pembekuan darah dalam kaverne, destruksi endotel sehingga jaringan - jaringan  trabekel kehilangan daya elastisitasnya.
Jika tidak diterapi, detumesensi terjadi setelah 2 - 4 minggu dan otot polos yang mengalami nekrosis diganti oleh jaringan fibrosa sehingga kehilangan kemampuan untuk mempertahankan ereksi maksimal
Priapismus jenis non iskemik  paling banyak terjadi setelah terjadinya trauma  pada daerah perineum atau setelah  operasi rekonstruksi arteri pada disfungsi arteri. Prognosisnya lebih baik  daripada jenis iskemik dan ereksi dapat kembali seperti sediakala.

Priapismus iskemik : terjadi pada saat tidur, mula - mula ringan menjadi saat nyeri, penis menjadi sangat tegang, darah kavernosa menjadi hitam, pO2 < 30 mm Hg, pCO2 > 80 mmHg, pH < 7,25, color doppler tidak ada aliran darah, arteriografi : pembuluh darah utuh.

Priapismus Non Iskemik : terjadi setelah trauma, nyeri dirasa ringan sampai sedang, ketegangan penis ringan sampai sedang, warna darah merah, pO2 > 50 mmHg, pCO2 < 50 mmHg, pH > 7,5, color doppler ada aliran dan fistula, arteriografi ada malformasi arterio-vena

Diagnosis

Pada pemeriksaan lokal didapatkan  batang penis yang tegang  tanpa diikuti  oleh ketegangan pada glans penis. USG Doppler yang dapat mendeteksi adanya pulsasi arteri kavernosa dan analisis gas darah yang diambil intrakavernosa dapat membedakan priampismus jenis iskemik atau non iskemik.

Terapi

Prinsip terapi pada priapismus  adalah secepat mungkin  mengembalikan aliran darah pada korpora kavernosa yang dicapai dengan cara medikamentosa maupun operatif. Sebelum  tindakan agresif pasien diminta untuk melompat - lompat  dengan harapan terjadi diversi aliran darah dari kavernosa ke otot gluteus.

Pemberian kompres air es pada penis  atau enema larutan  garam fisiologis dingin dapat merangsang  aktivitas saraf simpatik  sehingga memperbaiki aliran darah ke kavernosa. Pemberian hidrasi  yang baik dan anestesi regional pada beberapa kasus  dapat menolong. Jika tindakan di atas tidak berhasil maka dapat dilakukan beberapa langkah berikut :
    • Aspirasi dan irigasi intrakavernosa : Aspirasi darah kavernosa  diindikasikan  pada priapismus non iskemik atau priapismus iskemik yang masih baru saja terjadi. Priapismus  iskemik derajat berat yang sudah terjadi  beberapa hari  tidak memberikan respon  terhadap aspirasi aspirasi dan irigasi obat ke dalam intrakavernosa; untuk itu perlu dilakukan tindakan operasi. Aspirasi  dikerjakan dengan memakai jarum scalp vein no 21. Aspirasi  sebanyak 10 - 10 ml darah intrakavernosa, kemudian dilakukan  instilasi 10 - 20 mikrogram  epinefrin yang dilarutkan dalam 1 ml  larutan NaCl tiap  5 menit sampai penis mengalami detumesensi. Jika dilakukan sebelum 24 jam  setelah serangan, hampir semua kasus dapat sembuh dengan cara ini.
    • Jalan pintas (shunting) keluar  dari korpora  kavernosa Tindakan  ini harus dipikirkan untuk mencegah timbulnya sindroma  kompartemen yang dapat  menekan  arteria kavernosa dan berakibat iskemia korpora kavernosa.
    • Beberapa tindakan pintas itu adalah (1) pintas korpora-granular sesuai yang dianjurkan oleh Winter atau Al Ghorab, (2) pintas korpora-spongiosum, dan (3) pintas safeno-kavernosum dengan membuat anastomosis antara korpus kavernosum dengan safena magna.
Winter Procedure

Pintas Korpora-Spongiosum


Anastomosis Kavernosa-Vena Safena Magna

Looking The Sky

Friday, March 26, 2010

Pielonefritis Akut

Monday, March 22, 2010

Pielonefritis Akut adalah suatu reaksi inflamasi yang terjadi karena infeksi pada pielum dan parenkim ginjal. Biasanya kuman berasal dari saluran kemih bagian bawah naik ke ginjal melalui ureter. Kuman - kuman itu antara lain adalah E Colli, Proteus, Klebsiella, Strep faecalis dan enterokokus. Kuman Stafilokokus aureus  dapat menyebabkan pielonefritis melalui penularan secara hematogen, meskipun sekarang jarang dijumpai.

Gambaran Klinis


  • Demam tinggi dan menggigil
  • Nyeri daerah perut dan pinggang
  • Mual + Muntah
  • Kadang terdapat gejala iritasi pada buli - buli : berupa disuria, frekuensi atau urgensi
Pemeriksaan Fisik : pastinya terdapat nyeri  pinggang dan perut, usus biasanya melemah seperti ileus paralitik

Pemeriksaan Darah dan Urinalisa : Leukositosis, LED meningkat,urinalisis terdapat piuria, bakteriuria, hematuria, terjadi penurunan fungsi ginjal

Radiologi : foto polos perut : kekaburan dari bayangan otot psoas dan mungkin saja terdapat keterlambatan pada fase nefrogram. Perlu dibuat juga diagnosa banding dengan inflamasi pada organ di sekitar ginjal antara lain : pankreatitis, appendisitis, kolesistitis, divertikulitis, pneumonitis, serta inflamasi pada organ pelvik.

Terapi

Tujuannya untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut, yaitu berupa terapi suportif dan antibiotik, antibiotik yang digunakan pada kasus ini adalah yang bersifat bakterisidal, berspektrum luas, penetrasi ke ginjal, dan kadar dalam urin tinggi.

Penyakit Peyronie/Peyronie Disease 2

Friday, March 19, 2010
Penjelasan treatment
Vitamin E 100 mg diminum 3 kali sehari setiap hari selama  4 bulan, antioksidan ini akan mencegah pembentukan plak. Beberapa penelitian mengatakan  tidak lebih efektif bila dibandingkan dengan plasebo
Verapamil Injection : tidak ada manfaatnya


Potassium Aminobenzoate

Potassium aminobenzoate adalah bagian dari vitamin B komplek dan dipercaya meningkatkan  aktivitas antifibrotik melalui peningkatan pengambilan oksigen pada jaringan. Zat ini disekresikan secara cepat di urine.
Regimen dari potasium aminobenzoat adalah 12 gram setiap hari, dibagi menjadi 6 dosisi dari 4 tablet 500 mg. Jumlah total tablet perhari adalah 24 (setiap bulan 720 tablet). Karena  masa terapi berkisar antara 6 - 12 bulan , pasien harus mengkonsumsi pil selama masa terapi dalam jumlah besar untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Selanjutnya obat dewanya adalah injeksi kortikosteroid

Kortikosteroid dapat menggunakan deksametason  dengan dosis 0,2 mg - 0,4 mg injeksi perplak setiap minggu selama 10 minggu, dan triamcinolone hexacetonide dalam dosis 2 mg diberikan satu kali setiap 6 minggu sebanyak 6 injeksi. Jarumnya pake yang kecil mas. Terapi ini sangat efektif sekali pada masa awal pembentukan plak

Penyakit Peyroni/Peyroni Disease

Thursday, March 18, 2010
Penyakit Peyronie adalah suatu keadaan dimana didapatkannya plak/indurasi pada jaringan tunika albuginea  korpus kavernosum penis yang dapat menyebabkan terjadinya angulasi/pembengkokan batang penis pada saat ereksi.

Gambaran Klinik
Pasien merasakan nyeri pada batang penis pada saat terjadinya ereksi, sedangkan pada saat tidak ereksi nyerinya berkurang. Karena nyeri ini maka kemampuan penetrasi penis ke vagina menjadi berkurang. Pada pemeriksaan terdapat jaringan yang teraba keras (fibrus) tunggal ataupun dapat berupa plak multipel pada tunika albuginea. Pada kasus yang terberat dapat teraba kalsifikasi sehingga dapat terlihat pada otot polos.

Etiologi
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui dengan jelas. tetapi histopatologi plak itu mirip dengan vaskulitis pada kontraktur Dupuytren yang dapat disebabkan oleh reaksi imunologik. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa ternyata pasien - pasien ini mengalami trauma pada penis yang berulang pada saat sanggama.

Terapi
Farmakoterapi : dapat diberikan tamoxifen 20 mg 2 kali sehari selama 6 minggu. Jika respon pengobatan cukup baik maka diteruskan sampai 6 bulan. Untuk mencegah aktivitas fibroblas dapat diberikan juga colchicine atau verapamil.
Jika terjadi nyeri yang berkepanjangan dapat diberikan analgetik (perhatikan lambung) dan vitamin E  200 mg 3 kali sehari.
Operasi : Indikasi operasi pada penyakit peyronie adalah deformitas penis yang dapat menganggu sanggama atau disfungsi ereksi akibat peyronie. Waktu operasi ditentukan jika penyakit telah stabil atau matang, antara lain :  tidak terdapat nyeri saat ereksi  dan kurvatura atau deformitas saat ereksi  sudah menetap atau stabil. Keadaan itu biasanya dicapai setelah 12 - 18 bulan  sejak awal timbulnya penyakit.

Banyak teknik operasi yang dikerjakan hingga kini, mulai dari yang sederhana eksisi plak kemudian tandur kulit  atau cara Nesbitt. Nesbit melakukan eksisi oval pada konveksitas tunika albuginea, dan selanjutnya defek yang terjadi dijahit dengan benang yang tidak diserap. Nah akibat paling buruknya adalah pasca  operasi terjadi pemendekan penis.

Photo Prewedding di Abianbase

Wednesday, March 17, 2010
Photo By Andre

Varicocele

Thursday, March 11, 2010
Varikokel adalah dilatasi abnormal pada vena di pleksus pampiniformis sebagai akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Kelainan ini didapat pada 15% pria. Varikokel ternyata merupakan  salah satu penyebab infertilitas pada pria; dan didapatkan  21 - 41% pria yang mandul menderita varikokel.

Etiologi dan Anatomi
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab varikokel, tetapi dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri sering dijumpai dibanding di sebelah kanan ( kurang lebih 70 - 93 % ). Hal ini disebabkan karena vena spermatika interna  kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak lurus dan yang kanan bermuara pada  vena kava dengan arah miring. Di samping itu vena spermatika interna kiri lebih panjang daripada yang kanan dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten.
Jika terdapat varikokel di sebelah kanan atau varikokel bilateral maka kita patut mencurigai adanya: kelainan pada rongga retroperitoneal (terdapat obstruksi vena karena tumor), muara vena spermatika kanan pada vena renalis kanan, atau adanya situs inversus.

Patogenesis
Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui beberapa cara, antara lain :
  1. Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami hipoksia karena kurangnya oksigen.
  2. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
  3. Peningkatan suhu testis
  4. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan, memungkinkan zat - zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan, sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan akhirnya infertilitas.
Gambaran Klinik dan Diagnosa
Pasien datang ke dokter dan mengeluh, biasanya belum mempunyai anak  setelah beberapa tahun menikah, atau  mengeluh adanya benjolan di atas testis  yang terasa nyeri.
Pemeriksaan dilakukan dengan posisi berdiri, perhatikan keadaan skrotum kemudian dipalpasi. Pasien dapat diminta melakukan manuver valsava . Jika terdapat varikokel maka pada inspeksi dan palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing - cacing di dalam kantong kantung yang berada di sebelah kranial testis.
Varikokel secara klinis dibagi menjadi 3 tingkatan :
  1. Derajat kecil yaitu varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan manuver valsava
  2. Derajat sedang yaitu varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan manuver valsava
  3. Derajat besar yaitu varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa melakukan manuver valsava
Terkadang sulit untuk menemukan varikokel secara klinis meskipun terdapat tanda - tanda yang menunjukkan varikokel, untuk itu pemeriksaan dengan stetoskop Doppler sangat membantu, karena alat ini dapat mendeteksi adanya peningkatan aliran darah pada pleksus pampiniformis. Varikokel yang sulit diraba ini secara klinis  disebut varikokel subklinik.
Konsistensi dan ukuran testis perlu diperhatikan dengan membandingkan testis kiri dan kanan. Untuk lebih obyektifnya dapat menggunakan orkiodometer. Pada beberapa keadaan mungkin kedua testis teraba kecil dan lunak , karena terjadi kerusakan sel - sel germinal.
Untuk menilai seberapa jauh varikokel telah menyebabkan kerusakan pada tubuli seminiferi dilakukan pemeriksaan analisis semen. Menurut Mc Leod, hasil analisis semen pada varikokel menunjukkan pola stress yaitu menurunnya  motilitas sperma, meningkatnya jumlah sperma muda dan terdapat kelainan bentuk sperma.

Terapi
Masih terjadi silang pendapat di antara para ahli tentang perlu tidaknya melakukan operasi pada varikokel. Di antaranya berpendapat bahwa varikokel yang menimbulkan gangguan fertilitas atau spermatogenesis merupakan indikasi untuk mendapatkan suatu terapi.
Tindakan yang dikerjakan adalah : ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui laparoskopi atau varikokelektomi vara Ivanisevich, atau secara perkutan dengan memasukkan bahan sklerosing ke dalam vena spermatika interna.

Evaluasi
Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan terapi, dengan melihat indikator
  • bertambahnya volume testis
  • perbaikan hasil analisis semen
  • pasangan itu menjadi hamil
Pada kerusakan testis yang belum parah, evaluasi pasca bedah vasoligasi tinggi dari Palomo didapatkan 80% terjadi perbaikan volume testis, 60 - 80% terjadi perbaikan analisis semen, dan 50% pasangan menjadi hamil.