Photo Kantor Bupati Badung, di Ibukota Kabupaten Badung Mangupura
Wednesday, March 31, 2010Priapismus
Priapismus adalah suatu keadaan di mana terjadi ereksi penis yang berkepanjangan tanpa diikuti hasrat seksual dan disertai dengan rasa nyeri. Priapismus berasal dari kata Yunani Priapus yaitu nama dewa kejantanan pada era Yunani Kuno.
Etiologi
Priapismus dibedakan menjadi 2 berdasarkan etiologinya yaitu : priapismus primer/idiopatik dan priapismus sekunder. Priapismus sekunder dapat disebabkan oleh :
- Kelainan pembekuan darah ( anemia bulan sabit, leukemia, emboli lemak)
- Trauma Genitalia
- Gangguan neurogen (pada waktu menjalani anestesi regional atau pada penderita paraplegia)
- Penyakit keganasan
- Pemakaian obat - obat tertentu dan zat kimia tertentu (alkohol, psikotropik, dan antihipertensi)
- Pasca injeksi intrakavernosa dengan zat vasoaktif
Penggolongan
Penyebab dari ereksi penis yang berkepanjangan dapat terjadi karena :
- gangguan mekanisme outflow (vena - oklusi) sehingga darah tidak dapat keluar dari jaringan erektil
- peningkatan inflow aliran darah arteriel yang masuk ke jaringan erektil
Nah, karena penyebab priapismus adalah 2 hal di atas, maka secara hemodinamik priapismus dapat dibagi menjadi :
- Priapismus tipe veno oklusif / low flow
- Priapismus tipe arteriel / high flow
Keduanya dapat dibedakan dengan memperhatikan gambaran klinis, laboratorium, dan pemeriksaan pencitraan dgn arteriografi atau USG Color Doppler.
Priapismus jenis iskemik ditandai dengan adanya iskemia atau anoksia pada otot polos kavernosa. Semakin lama ereksi, iskemia semakin berat, dan setelah 3-4 jam, ereksi dirasakan sangat sakit. Setelah 12 jam dapat terjadi edema interstisial dan kerusakan endotelium sinusoid. Nekrosis otot polos kavernosa terjadi setelah 24 - 48 jam. Setelah 48 jam maka terjadi pembekuan darah dalam kaverne, destruksi endotel sehingga jaringan - jaringan trabekel kehilangan daya elastisitasnya.
Jika tidak diterapi, detumesensi terjadi setelah 2 - 4 minggu dan otot polos yang mengalami nekrosis diganti oleh jaringan fibrosa sehingga kehilangan kemampuan untuk mempertahankan ereksi maksimal
Priapismus jenis non iskemik paling banyak terjadi setelah terjadinya trauma pada daerah perineum atau setelah operasi rekonstruksi arteri pada disfungsi arteri. Prognosisnya lebih baik daripada jenis iskemik dan ereksi dapat kembali seperti sediakala.
Priapismus iskemik : terjadi pada saat tidur, mula - mula ringan menjadi saat nyeri, penis menjadi sangat tegang, darah kavernosa menjadi hitam, pO2 < 30 mm Hg, pCO2 > 80 mmHg, pH < 7,25, color doppler tidak ada aliran darah, arteriografi : pembuluh darah utuh.
Priapismus Non Iskemik : terjadi setelah trauma, nyeri dirasa ringan sampai sedang, ketegangan penis ringan sampai sedang, warna darah merah, pO2 > 50 mmHg, pCO2 < 50 mmHg, pH > 7,5, color doppler ada aliran dan fistula, arteriografi ada malformasi arterio-vena
Diagnosis
Pada pemeriksaan lokal didapatkan batang penis yang tegang tanpa diikuti oleh ketegangan pada glans penis. USG Doppler yang dapat mendeteksi adanya pulsasi arteri kavernosa dan analisis gas darah yang diambil intrakavernosa dapat membedakan priampismus jenis iskemik atau non iskemik.
Terapi
Prinsip terapi pada priapismus adalah secepat mungkin mengembalikan aliran darah pada korpora kavernosa yang dicapai dengan cara medikamentosa maupun operatif. Sebelum tindakan agresif pasien diminta untuk melompat - lompat dengan harapan terjadi diversi aliran darah dari kavernosa ke otot gluteus.
Pemberian kompres air es pada penis atau enema larutan garam fisiologis dingin dapat merangsang aktivitas saraf simpatik sehingga memperbaiki aliran darah ke kavernosa. Pemberian hidrasi yang baik dan anestesi regional pada beberapa kasus dapat menolong. Jika tindakan di atas tidak berhasil maka dapat dilakukan beberapa langkah berikut :
- Aspirasi dan irigasi intrakavernosa : Aspirasi darah kavernosa diindikasikan pada priapismus non iskemik atau priapismus iskemik yang masih baru saja terjadi. Priapismus iskemik derajat berat yang sudah terjadi beberapa hari tidak memberikan respon terhadap aspirasi aspirasi dan irigasi obat ke dalam intrakavernosa; untuk itu perlu dilakukan tindakan operasi. Aspirasi dikerjakan dengan memakai jarum scalp vein no 21. Aspirasi sebanyak 10 - 10 ml darah intrakavernosa, kemudian dilakukan instilasi 10 - 20 mikrogram epinefrin yang dilarutkan dalam 1 ml larutan NaCl tiap 5 menit sampai penis mengalami detumesensi. Jika dilakukan sebelum 24 jam setelah serangan, hampir semua kasus dapat sembuh dengan cara ini.
- Jalan pintas (shunting) keluar dari korpora kavernosa Tindakan ini harus dipikirkan untuk mencegah timbulnya sindroma kompartemen yang dapat menekan arteria kavernosa dan berakibat iskemia korpora kavernosa.
- Beberapa tindakan pintas itu adalah (1) pintas korpora-granular sesuai yang dianjurkan oleh Winter atau Al Ghorab, (2) pintas korpora-spongiosum, dan (3) pintas safeno-kavernosum dengan membuat anastomosis antara korpus kavernosum dengan safena magna.
Winter Procedure
Pintas Korpora-Spongiosum
Anastomosis Kavernosa-Vena Safena Magna
Looking The Sky
Friday, March 26, 2010Pielonefritis Akut
Monday, March 22, 2010Pielonefritis Akut adalah suatu reaksi inflamasi yang terjadi karena infeksi pada pielum dan parenkim ginjal. Biasanya kuman berasal dari saluran kemih bagian bawah naik ke ginjal melalui ureter. Kuman - kuman itu antara lain adalah E Colli, Proteus, Klebsiella, Strep faecalis dan enterokokus. Kuman Stafilokokus aureus dapat menyebabkan pielonefritis melalui penularan secara hematogen, meskipun sekarang jarang dijumpai.
Gambaran Klinis
- Demam tinggi dan menggigil
- Nyeri daerah perut dan pinggang
- Mual + Muntah
- Kadang terdapat gejala iritasi pada buli - buli : berupa disuria, frekuensi atau urgensi
Pemeriksaan Fisik : pastinya terdapat nyeri pinggang dan perut, usus biasanya melemah seperti ileus paralitik
Pemeriksaan Darah dan Urinalisa : Leukositosis, LED meningkat,urinalisis terdapat piuria, bakteriuria, hematuria, terjadi penurunan fungsi ginjal
Radiologi : foto polos perut : kekaburan dari bayangan otot psoas dan mungkin saja terdapat keterlambatan pada fase nefrogram. Perlu dibuat juga diagnosa banding dengan inflamasi pada organ di sekitar ginjal antara lain : pankreatitis, appendisitis, kolesistitis, divertikulitis, pneumonitis, serta inflamasi pada organ pelvik.
Terapi
Tujuannya untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut, yaitu berupa terapi suportif dan antibiotik, antibiotik yang digunakan pada kasus ini adalah yang bersifat bakterisidal, berspektrum luas, penetrasi ke ginjal, dan kadar dalam urin tinggi.
Penyakit Peyronie/Peyronie Disease 2
Friday, March 19, 2010
Penjelasan treatment
Vitamin E 100 mg diminum 3 kali sehari setiap hari selama 4 bulan, antioksidan ini akan mencegah pembentukan plak. Beberapa penelitian mengatakan tidak lebih efektif bila dibandingkan dengan plasebo
Verapamil Injection : tidak ada manfaatnya
Potassium Aminobenzoate
Potassium aminobenzoate adalah bagian dari vitamin B komplek dan dipercaya meningkatkan aktivitas antifibrotik melalui peningkatan pengambilan oksigen pada jaringan. Zat ini disekresikan secara cepat di urine.
Regimen dari potasium aminobenzoat adalah 12 gram setiap hari, dibagi menjadi 6 dosisi dari 4 tablet 500 mg. Jumlah total tablet perhari adalah 24 (setiap bulan 720 tablet). Karena masa terapi berkisar antara 6 - 12 bulan , pasien harus mengkonsumsi pil selama masa terapi dalam jumlah besar untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Selanjutnya obat dewanya adalah injeksi kortikosteroid
Kortikosteroid dapat menggunakan deksametason dengan dosis 0,2 mg - 0,4 mg injeksi perplak setiap minggu selama 10 minggu, dan triamcinolone hexacetonide dalam dosis 2 mg diberikan satu kali setiap 6 minggu sebanyak 6 injeksi. Jarumnya pake yang kecil mas. Terapi ini sangat efektif sekali pada masa awal pembentukan plak
Vitamin E 100 mg diminum 3 kali sehari setiap hari selama 4 bulan, antioksidan ini akan mencegah pembentukan plak. Beberapa penelitian mengatakan tidak lebih efektif bila dibandingkan dengan plasebo
Verapamil Injection : tidak ada manfaatnya
Potassium Aminobenzoate
Potassium aminobenzoate adalah bagian dari vitamin B komplek dan dipercaya meningkatkan aktivitas antifibrotik melalui peningkatan pengambilan oksigen pada jaringan. Zat ini disekresikan secara cepat di urine.
Regimen dari potasium aminobenzoat adalah 12 gram setiap hari, dibagi menjadi 6 dosisi dari 4 tablet 500 mg. Jumlah total tablet perhari adalah 24 (setiap bulan 720 tablet). Karena masa terapi berkisar antara 6 - 12 bulan , pasien harus mengkonsumsi pil selama masa terapi dalam jumlah besar untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Selanjutnya obat dewanya adalah injeksi kortikosteroid
Kortikosteroid dapat menggunakan deksametason dengan dosis 0,2 mg - 0,4 mg injeksi perplak setiap minggu selama 10 minggu, dan triamcinolone hexacetonide dalam dosis 2 mg diberikan satu kali setiap 6 minggu sebanyak 6 injeksi. Jarumnya pake yang kecil mas. Terapi ini sangat efektif sekali pada masa awal pembentukan plak
Penyakit Peyroni/Peyroni Disease
Thursday, March 18, 2010Penyakit Peyronie adalah suatu keadaan dimana didapatkannya plak/indurasi pada jaringan tunika albuginea korpus kavernosum penis yang dapat menyebabkan terjadinya angulasi/pembengkokan batang penis pada saat ereksi.
Gambaran Klinik
Pasien merasakan nyeri pada batang penis pada saat terjadinya ereksi, sedangkan pada saat tidak ereksi nyerinya berkurang. Karena nyeri ini maka kemampuan penetrasi penis ke vagina menjadi berkurang. Pada pemeriksaan terdapat jaringan yang teraba keras (fibrus) tunggal ataupun dapat berupa plak multipel pada tunika albuginea. Pada kasus yang terberat dapat teraba kalsifikasi sehingga dapat terlihat pada otot polos.
Etiologi
Penyebab pasti penyakit ini belum diketahui dengan jelas. tetapi histopatologi plak itu mirip dengan vaskulitis pada kontraktur Dupuytren yang dapat disebabkan oleh reaksi imunologik. Dari hasil anamnesis didapatkan bahwa ternyata pasien - pasien ini mengalami trauma pada penis yang berulang pada saat sanggama.
Terapi
Farmakoterapi : dapat diberikan tamoxifen 20 mg 2 kali sehari selama 6 minggu. Jika respon pengobatan cukup baik maka diteruskan sampai 6 bulan. Untuk mencegah aktivitas fibroblas dapat diberikan juga colchicine atau verapamil.
Jika terjadi nyeri yang berkepanjangan dapat diberikan analgetik (perhatikan lambung) dan vitamin E 200 mg 3 kali sehari.
Operasi : Indikasi operasi pada penyakit peyronie adalah deformitas penis yang dapat menganggu sanggama atau disfungsi ereksi akibat peyronie. Waktu operasi ditentukan jika penyakit telah stabil atau matang, antara lain : tidak terdapat nyeri saat ereksi dan kurvatura atau deformitas saat ereksi sudah menetap atau stabil. Keadaan itu biasanya dicapai setelah 12 - 18 bulan sejak awal timbulnya penyakit.
Banyak teknik operasi yang dikerjakan hingga kini, mulai dari yang sederhana eksisi plak kemudian tandur kulit atau cara Nesbitt. Nesbit melakukan eksisi oval pada konveksitas tunika albuginea, dan selanjutnya defek yang terjadi dijahit dengan benang yang tidak diserap. Nah akibat paling buruknya adalah pasca operasi terjadi pemendekan penis.
Photo Prewedding di Abianbase
Wednesday, March 17, 2010Varicocele
Thursday, March 11, 2010Varikokel adalah dilatasi abnormal pada vena di pleksus pampiniformis sebagai akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Kelainan ini didapat pada 15% pria. Varikokel ternyata merupakan salah satu penyebab infertilitas pada pria; dan didapatkan 21 - 41% pria yang mandul menderita varikokel.
Etiologi dan Anatomi
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab varikokel, tetapi dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri sering dijumpai dibanding di sebelah kanan ( kurang lebih 70 - 93 % ). Hal ini disebabkan karena vena spermatika interna kiri bermuara pada vena renalis kiri dengan arah tegak lurus dan yang kanan bermuara pada vena kava dengan arah miring. Di samping itu vena spermatika interna kiri lebih panjang daripada yang kanan dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten.
Jika terdapat varikokel di sebelah kanan atau varikokel bilateral maka kita patut mencurigai adanya: kelainan pada rongga retroperitoneal (terdapat obstruksi vena karena tumor), muara vena spermatika kanan pada vena renalis kanan, atau adanya situs inversus.
Patogenesis
Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui beberapa cara, antara lain :
- Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami hipoksia karena kurangnya oksigen.
- Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
- Peningkatan suhu testis
- Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan, memungkinkan zat - zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri ke testis kanan, sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis kanan dan akhirnya infertilitas.
Gambaran Klinik dan Diagnosa
Pasien datang ke dokter dan mengeluh, biasanya belum mempunyai anak setelah beberapa tahun menikah, atau mengeluh adanya benjolan di atas testis yang terasa nyeri.
Pemeriksaan dilakukan dengan posisi berdiri, perhatikan keadaan skrotum kemudian dipalpasi. Pasien dapat diminta melakukan manuver valsava . Jika terdapat varikokel maka pada inspeksi dan palpasi terdapat bentukan seperti kumpulan cacing - cacing di dalam kantong kantung yang berada di sebelah kranial testis.
Varikokel secara klinis dibagi menjadi 3 tingkatan :
- Derajat kecil yaitu varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan manuver valsava
- Derajat sedang yaitu varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan manuver valsava
- Derajat besar yaitu varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa melakukan manuver valsava
Terkadang sulit untuk menemukan varikokel secara klinis meskipun terdapat tanda - tanda yang menunjukkan varikokel, untuk itu pemeriksaan dengan stetoskop Doppler sangat membantu, karena alat ini dapat mendeteksi adanya peningkatan aliran darah pada pleksus pampiniformis. Varikokel yang sulit diraba ini secara klinis disebut varikokel subklinik.
Konsistensi dan ukuran testis perlu diperhatikan dengan membandingkan testis kiri dan kanan. Untuk lebih obyektifnya dapat menggunakan orkiodometer. Pada beberapa keadaan mungkin kedua testis teraba kecil dan lunak , karena terjadi kerusakan sel - sel germinal.
Untuk menilai seberapa jauh varikokel telah menyebabkan kerusakan pada tubuli seminiferi dilakukan pemeriksaan analisis semen. Menurut Mc Leod, hasil analisis semen pada varikokel menunjukkan pola stress yaitu menurunnya motilitas sperma, meningkatnya jumlah sperma muda dan terdapat kelainan bentuk sperma.
Terapi
Masih terjadi silang pendapat di antara para ahli tentang perlu tidaknya melakukan operasi pada varikokel. Di antaranya berpendapat bahwa varikokel yang menimbulkan gangguan fertilitas atau spermatogenesis merupakan indikasi untuk mendapatkan suatu terapi.
Tindakan yang dikerjakan adalah : ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui laparoskopi atau varikokelektomi vara Ivanisevich, atau secara perkutan dengan memasukkan bahan sklerosing ke dalam vena spermatika interna.
Evaluasi
Pasca tindakan dilakukan evaluasi keberhasilan terapi, dengan melihat indikator
- bertambahnya volume testis
- perbaikan hasil analisis semen
- pasangan itu menjadi hamil
Pada kerusakan testis yang belum parah, evaluasi pasca bedah vasoligasi tinggi dari Palomo didapatkan 80% terjadi perbaikan volume testis, 60 - 80% terjadi perbaikan analisis semen, dan 50% pasangan menjadi hamil.
Hidrokel
Wednesday, March 10, 2010Hidrokel adalah penumpukan caitan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal. cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya.
Etiologi
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena: (1) belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus vaginalis atau (2) belum sempurnanya sistem dari limfatik di daerah skrotum dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epdidimis yang menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorbsi cairan di kantong hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin bisa tumor, infeksi, atau trauma pada testis atau epididimis.
Gambaran Klinik
Pasien mengeluh benjolan di kantong skrotum tidak terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisis didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan penerawangan menunjukkan adanya transluminasi. Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum yang sangat tebal kadang - kadang sulit melakukan pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dgn USG.
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis maka dibedakan menjadi :
- Hidrokel testis
- Hidrokel funikulus
- Hidrokel comunican
Hidrokel testis : hidrokel mengelilingi testis sehingga tidak dapat diraba. Pada anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak mengalami perubahan
Hidrokel funikulus : pada palpasi testis dapat diraba , kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak sebelah kranial dari testis
Hidrokel komunikan : terdapat suatu hibungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis terisi cairan peritoneum. Pada anamensis, besar kantong hidrokel dapat berubah - ubah yaitu bertambah besar pada anak menangis. Jika dipalpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke dalam rongga abdomen.
Terapi :
Hidrokel pada bayi ditunggu hingga anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan setelah prosesus vaginalisnya menutup, hidrokel akan sembuh sendiri, jika hidrokel bertambah besar maka perlu koreksi.
Tindakan untuk mengatasi hidrokel antara lain : aspirasi/operasi. Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan karna mudah kambuh dan tingkat infeksinya tinggi.
Indikasi operasi pada hidrokel : (1) hidrokel yang besar sehingga nekan pembuluh darah, (2) indikasi kosmetik, (3) hidrokel permagna yang menganggu aktivitas pasien sehari - hari.
Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel dilakukan herniorafi. Pada hidrokel testis dewasa dilakukan pendekatan skrotal dengan melakukan eksisi dan marsupialisasi kantong hidrokel cara Winkelman atau plikasi kantong hidrokel cara Lord. Pada hidrokel funikulus dilakukan ekstirpasi hidrokel secara in toto.
Trauma Penis 1
Friday, March 5, 2010Trauma yang mencederai penis dapat berupa trauma tumpul, trauma tajam, kena mesin pabrik, ruptur tunika albuiginea, atau satrangulasi penis. Pada trauma tumpul pada penis luka cukup dibersihkan aja dan dilakukan penjahitan primer.
Yang menjadi permasalahan pada trauma penis adalah jika terjadi amputasi total alias penisnya terpotong (para pembaca harap menjaga punyanya masing - masing karena ini adalah masa depan pria). Nah kalo udah terpotong gitu burung nya. Langkah yang harus dilakukan :
- Sebelum 1 jam ambil potongan burung/penis yang kena benda tajam itu
- Cuci dengan NaCl solution, dapat dibeli di apotik harganya Rp. 11.000,00
- Masukan ke kantong es lalu kirim ke rumah sakit rujukan
Ingat jika perdarahan belum bisa dihentikan, maka tekan bekas potongan penis/burung yang terpotong itu, pasang infus NaCl aja deh, kirim pasien bersama potongan burungnya. Ya didoain mudah mudahan itu burung/penis dapat disambung lagi.
Bagi lu - lu yang suka masturbasi harap hati - hati, ternyata penis tu bisa patah. Nah lu, gawat kalo gitu. Ini disebabkan oleh robeknya bagian di penis yang bernama Tunica albuginea. Bagi pasangan yang galak kalo bermain, hati - hati penis itu tidaklah sekuat baja. Akibat tertekuknya si burung penis menjadi bengkok dan timbul hematoma (kumpulan darah di jaringan) disertai rasa nyeri yang luar biasa sekali.
Untuk mengetahui letak robekannya di mana maka perlu menjalani pemeriksaan kavernosografi (siapin duit buat meriksa) yaitu memasukkan kontras ke dalam korpus kavernosum dan kemudian diliat adanya aliran ekstravasasi kontras keluar dari tunika albuginea. Dari pada lu bingung, liat aja gambar di bawah ini :
Tindakan :
Eksplorasi robekan dengan sayatan sirkumsisi, lakukan pengangkatan hemotama. Lakukan penjahitan pada robekan Tunika Albuginea. Robekan yang cukup lebar jika tidak dilakukan evakuasi hematoma dan penjahitan, menyebabkan terbentuknya jaringan ikat pada tunika yang menimbulkan perasaan nyeri pada penis dan bengkok sewaktu ereksi. Ingat kalo ada yang punya penis bengkok harap segera di bawa untuk direparasi mumpung belum ada jaringan ikatnya.. kalo sudah jaringan ikat ada repot ngurusnya.
Strangulasi Penis
Ini merupakan keadaan jeratan pada pangkal penis yang menyebabkan terganggunya aliran darah pada penis. Kalo sudah aliran darah terganggu maka jaringan kurang oksigen dan menjadi edema lalu nekrosis (jaringan mati). Nah say good bye to penis masa depan lu hilang.
Jeritan ini dapat terjadi pada orang dewasa atau anak - anak. Pada orang dewasa penyebabnya adalah jeratan berupa loham , tutup botol, atau karet yang biasanya dipasang pada penis nah tujuannya memperlama ereksi. Lu jangan cuba - cuba ini.
Pada anak kecil jeratan pada penis biasanya dipasang oleh ibunya untuk mencegah ngompol pada anaknya atau secara tidak sengaja tali popok tu menjerat penis si bayi. Maka lu harus cepat menanggulangi hal ini dengan jalan melepaskan cincin atau penjerat yang melingkar pada penis. Karena edema yang begitu hebat, jeratan oleh cincin logam sulit untuk dilepaskan. Beberapa cara untuk melepaskan cincin yang menjerat batang penis adalah: (1) memotong logam itu dengan gerinda atau gergaji listrik, tetapi dalam hal ini energi panas yang ditimbulkan dapat merusak jaringan penis, (2) melingkarkan tali pada penis pada sebelah distal logam dan kemudian melepaskannya perlahan-lahan seperti pada Gambar 6-7, atau (3) melakukan insisi pada penis yang telah mengalami edema dengan tujuan membuang cairan (edema) sehingga logam dapat dikeluarkan.
Tehnik yang sebaiknya dilakukan adalah :
Cara melepaskan logam yang melingkar pada penis, a. Cincin logam melingkar di pangkal penis, b. Seutas tali dimasukkan di antara penis dan cincin, c. Bagian tali yang berada di sebelah distal penis dilingkarkan pada batang penis sehingga d. diameter penis di sebelah distal cincin lebih kecil daripada diameter lumen cincin, e. Perlahan-lahan cincin dapat ditarik ke luar dengan tetap menambah lingkaran tali pada penis, f. Cincin dapat dikeluarkan dari penis.
Kota Denpasar
Thursday, March 4, 2010
Kota ini cukup ramai, jalannya ada yang lebar - lebar, tapi 90 % jalan di kota ini kecil. Malnya tidak segede kayak di Jakarta atau Surabaya, tapi cukuplah untuk belanja.
Jln Jendral Sudirman
Simpang 4 Plaza Duta
Ramayana Mal
Prostatitis
Prostatitis adalah suatu reaksi inflamasi pada prostat, disebabkan oleh bakteri atau non bakteri. Untuk menentukan adanya prostatitis dapat digunakan uji 4 tabung (Meares, 1976). Sampel untuk uji ini diambil dari urine dan getah kelenjar prostat,
Uji 4 tabung terdiri atas :
- 10 cc pertama adalah contoh urine yang dikemihkan pertama kali, tujuannya adalah untuk menilai keadaan mukosa uretra
- urine porsi tengah tujuannya menilai keadaan mukosa kandung kemih
- getah prostate dikeluarkan melalui masase prostat/expressed prostatic secretion tujuannya menilai keadaan kelenjar prostate
- urine yang dikemihkan setelah masase prostate
Keempat contoh itu kemudian dianalisis secara mikroskopik dan dilakukan kultur untuk mencari kuman penyebab infeksi.
Klasifikasi
National Institute of Health membagi prostatitis dalam 4 klasifikasi :
- Kategori I yaitu prostatitis bakterial akut
- Kategori II yaitu prostatitis bakterial kronis
- Kategori III prostatitis non bakterial kronis atau sindrom pelvik kronis. Pada kategori ini terdapat keluhan nyeri dan perasaan tidak nyaman di daerah pelvis yang telah berlangsung paling sedikit 3 bulan. Kategori ini dibedakan dalam 2 subkategori, yaitu subkategori IIIA yaitu sindrom pelvik kronis dengan inflamasi, dan kategori IIIB adalah sindrom pelvik non inflamasi
- Kategori IV yaitu prostitis inflamasi asimtomatik
Prostatitis bakterial akut (kategori I)
Bakteri masuk ke dalam kelenjar prostat diduga melalui beberapa cara, antara lain: (1) ascending dari uretra, (2) refluks urine yang terinfeksi ke dalam duktus prostatikus, (3) langsung atau secara limfogen dari organ yang berada disekitarnya (rektum) yang mengalami infeksi, dan (4) penyebaran secara hematogen.
Gambaran Klinis
Pasien yang menderita prostatitis bakterial akut tampak sakit, demam, mengigil, rasa sakit di daerah perineal, dan mengeluh adanya gangguan miksi. Pada pemeriksaan fisis dengan colok dubur, prostat teraba membengkak, hangat, dan nyeri. Pada keadaan ini tidak diperbolehkan melakukan masase prostat untuk mengeluarkan getah prostat karena menimbulkan nyeri dan memacu terjadinya bakteremia. Jika tidak ditangani dengan baik keadaan ini dapat menjadi abses prostat atau menimbulkan urosepsis.
Kuman penyebab infeksi yang paling sering adalah E. Coli, Proteus, Klebsiella, Pseudomonas spp, Enterobacter, dan Serratia spp.
Terapi
Dipilih antibiotik yang sensitif terhadap kuman penyebab infeksi dan pasien perlu dirawat di rumah sakit untuk pemberian obat secara parenteral. Antibiotik yang dipilih adalah dari golongan fluoroquinolon, cotrimoksasol, dan golongan aminoglikosida. Untuk parenteral dapat diberikan ceftriakson atau cefixime. Setelah keadaan membaik dapat diberikan antibiotik oral selama 30 hari.
Jika keadaan miksi terganggu, maka dapat dilakukan pemasangan kateter suprapubik karena dalam keadaan ini pemasangan kateter transuretra menjadi sulit dan menambah nyeri.
Prostatitis bakterial kronis (kategori II)
Prostatitis bakterial kronis terjadi karena adanya infeksi saluran kemih yang sering kambuh. Gejala yang sering dikeluhkan pasien adalah disuri, urgensi, frekuensi, nyeri perineal, dan kadang - kadang nyeri pada saat ejakulasi atau hematospermi. Pada pemeriksaan colok dubur mungkin teraba krepitasi yang merupakan tanda dari suatu kalkulosa prostat.
Uji 4 tabung tampak pada EPS didapatkan kuman yang lebih banyak daripada VB1 dan VB2, di samping itu pada pemeriksaan mikroskopik pada EPS tampak oval fat bodies
Terapi
Pada prostatitis bakterial akut, hampir semua antibiotik dapat menembus barier plasma epitelium dan masuk ke dalam sel - sel kelenjar prostat, tetapi pada infeksi kronis tidak banyak jenis antibiotik yang dapat menembus barier itu. Antibiotik yang dapat menembus barier adalah doksisiklin, minoksilin, karbeniksilin, cotrimoksasol, dan fluoroquinolon.
Pengobatan diberikan dalam jangka lama sampai pada hasil kultur didapatkan kuman negatif.
Prostatitis Non Bakterial
Inflamasi kelenjar prostat yang belum diketahui penyebabnya. Sesuai dengan klasifikasi dari NIH, kategori III dibagi menjadi 2 subkategori, yaitu subkategori IIIA dan IIIB. Pada kategori IIIA tidak tampak kelainan pada pemeriksaan fisik dan pada uji 4 tabung tidak didapatkan pertumbuhan kuman, hanya saja pada EPS terlihat banyak leukosit dan bentukan oval fat body. Beberapa penulis menduga inflamasi ini disebabkan oleh infeksi dari Ureaplasma urealitikum atau Chlamidia trachomatis sehingga mereka memberikan antibiotik yang sensitif terhadap kuman itu, antara lain minosiklin, doksisiklin, atau eritromisin selama 2 - 4 minggu.
Pada subkategori IIIB yang dulu dikenal dengan nama prostatodinia terdapat nyeri pada pelvis yang tidak berhubungan dengan keluhan miksi dan sering terjadi pada usia 20-45 tahun. Pada uji 4 tabung tidak didapatkan adanya bakteri penyebab infeksi maupun sel - sel penanda proses inflamasi. Diduga kelainan ini ada hubungannya dengan faktor stress. Pemberian obat - obat simtomatik berupa obat penghambat adrenergik alfa dapat mengurangi keluhan miksi.
Prostatitis Inflamasi Asimtomatik
Secara klinis pasien tidak menunjukkan adanya keluhan maupun tanda dari suatu prostatitis. Adanya proses inflamasi pada prostat diketahui dari spesimen yang kemungkinan didapat dari cairan semen pada saat analisis semen dan jaringan prostat yang didapatkan pada biopsi maupun pada saat operasi prostat. Sebagian besar prostatitis yang tanpa menunjukkan gejala seperti pada kategori ini tidak memerlukan terapi, tetapi didapatkannya sel - sel inflamasi pada analisis semen seorang pria yang mandul perlu mendapatkan terapi antibiotika.
Ref : Basic of Urology
Sistitis Akut (Acute Cystitis)
Wednesday, March 3, 2010Sistitis akut adalah inflamasi akut pada mukosa buli - buli yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Kuman penyebab infeksi ini terutama adalah Escherichia colli, Enterococci, Proteus, dan Stafilokokus aureus yang masuk ke buli - buli terutama melalui uretra. Sistitis akut sangat mudah terjadi jika pertahanan lokal tubuh menurun, yaitu pada diabetes melitus atau trauma lokal minor pada saat sanggama.
Wanita sangat sering mengalami sistitis karena uretra wanita lebih pendek dibanding pria. Selain itu sekresi yang dihasilkan oleh kelenjar prostat bersifat bakterisidal sehingga pria relatif tahan terhadap infeksi. Kurang lebih sekitar 10 - 20% wanita pernah mengalami sistitis selama hidupnya dan kurang lebih 5% dalam satu tahun pernah mengalami serangan ini.
Peradangan pada buli - buli juga dapat disebabkan oleh bahan kimia, seperti detergen, yang dicampur ke dalam air untuk rendam duduk, deodorant yang dimasukkan ke vulva, atau obat - obat sitostastika yang dimasukan intrevesika untuk terapi kanker buli - buli.
Gambaran Klinis
Inflamasi menyebabkan mukosa buli - buli menjadi eritema, edema, dan hipersensitif
Bila buli - buli terisi urin, akan mudah terangsang untuk mengeluarkan isinya segera, ini mengakibatkan gejala frekuensi
Kontraksi buli - buli menimbulkan nyeri pada daerah suprapubik serta eritema mukosa buli - buli mudah berdarah dan menyebabkan hematuria
Perlu diingat sistitis tidak menyebabkan demam, mual, muntah, badan lemah, dan kondisi umum yang menurun
Jika disertai demam dan nyeri pinggang maka perlu dipikirkan adanya infeksi saluran kemih atas
Pemeriksaan urin berwarna keruh, bau, pada urinalisis terdapat piuria, hematuria, dan bakteriuria
Lab dan Radiologi
- Kultur urine : mengetahui jenis kuman penyebabnya
- Jika sistitis terjadi berulang perhatikan kemungkinan adanya keganasan atau urolithiasis, perlu
- untuk dilakukan pencitraan USG/Sitoskopi/PIV
Terapi
- Pada sistitis tanpa komplikasi dapat diberikan antibiotik Cotrimoksasol 2 x 1, Ciprofloksasin 2 x 1, selama 5 hari terapi
- Karena keadaan nyeri yang sangat menganggu karena kontraksi buli - buli dapat diberikan antispasmodik seperti papaverin, atau hyoscine butil-bromide
- Jika nyeri tidak teratasi dapat diberikan analgetik
- Pasien disarankan banyak minum, jangan minum alkohol, kopi, soda, yang menyebabkan iritasi pada buli
- buli
Subscribe to:
Posts (Atom)